Konon, program PR melulu berkutat
‘menggarap media lewat strategi media relations atau pemerintah lewat strategi
goverment relations. Namun sekarang, aplikasinya jauh lebih kompleks dengan
konsep-konsep kreatif dan otentik. Program PR saat ini juga tidak semata
ditujukan untuk satu stakeholder, melainkan langsung menyentuh publik ataupun
konsumen, yang belakangan populer disebut Marketing PR.
Ong Hock Chuan, Technical
Advisor Maverick.
Adapun Ong Hock Chuan, Technical Advisor Maverick, yang juga salah satu tokoh dan praktisi PR di Tanah Air, menggarisbawahi kesadaran para pemilik merek/korporasi untuk membangun dan mempertahankan relevansi dengan khalayak meningkat. Untuk itu, ia pun membeberkan sejumlah tips yang bisa diterapkan ataupun dilakukan praktisi PR masa kini agar menjadi PR yang kompeten dan mampu memberikan nilai tambah bagi para stakeholder.
Adapun Ong Hock Chuan, Technical Advisor Maverick, yang juga salah satu tokoh dan praktisi PR di Tanah Air, menggarisbawahi kesadaran para pemilik merek/korporasi untuk membangun dan mempertahankan relevansi dengan khalayak meningkat. Untuk itu, ia pun membeberkan sejumlah tips yang bisa diterapkan ataupun dilakukan praktisi PR masa kini agar menjadi PR yang kompeten dan mampu memberikan nilai tambah bagi para stakeholder.
1. Clear Thingking Clean
Execution. Sebagai seorang PR (konsultan komunikasi) pertama harus mengetahui
kebutuhan dasar dan utama yang dibutuhkan klien lewat analisa masalah
(tantangan, objektif, kekuatan, kelemahan) untuk kemudian dibuatkan strategi
komunikasi yang sesuai dengan karakter klien. Sehingga jika kita mampu memahami
klien dan karakter perusahaan dan personalnya secara baik maka kita akan dapat
memberikan masukan (rekomendasi komunikasi) yang tepat.
2. Strategic Thinking,
Setelah mampu menganalisa dengan baik kemudian seorang PR yang baik harus mampu
menyusun strategi komunikasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan baik
antara pemberi informasi (klien) dan penerima informasi (masyarakat, media
massa (cetak dan elektronik), pemerintah, maupun yang lainnya). Selain
strateginya harus tepat sasaran juga konten yang disampaikan harus bisa dicerna
secara baik dan cepat oleh penerima.
3. Berani. Orang PR harus
berani untuk membuat hal – hal yang tidak biasa menjadi luar biasa, terutama
dalam keputusannya menetapkan strategi. Selain itu di case study lain, misalnya
saat proses pitching, orang PR harus bisa menetapkan kualitas dan standar mutu
yang tinggi sehingga klien pun bisa menghargai apa yang sudah kita kerjakan.
Kualitas akan menuntun kita kepada klien yang berkualitas juga.
4. Relevan. Ketika kita
mengerjakan suatu pekerjaan dan tantangan, hal yang paling utama dari seorang
PR untuk bertindak adalah relevan. Artinya tidak neko – neko, daya
kreatifitasnya juga harus disesuaikan dengan situasi kondisi yang ada sehingga
dalam berpikir dan bertindak relevan dengan apa yang diinginkan klien dan
kebutuhannya, serta nyambung dengan konten yang akan dikomunikasikan.
5. Make a Different.
Diferensiasi menjadi salah satu kunci bagi seorang PR untuk menjadi “berbeda”
dibandingkan lainnya (kompetitor). Sehingga seorang PR juga harus bisa, tidak
hanya sekedar ‘out of the box‘ tapi juga mampu menemukan ceruk, channel, dan
selalu update dengan perkembangan jaman (baik teknologi, sosial, budaya, dan
lainnya).
Sumber : Mix Public Relations
Tidak ada komentar:
Posting Komentar